Iklan

Sabtu, 24 September 2011

Pohon yang Kehilangan Roh


Kali ini, saya ingin bercerita tentang salah satu kebiasaan yang ditemui
pada penduduk yang tinggal di sekitar kepulauan Solomon, yang letaknya diPasifik Selatan. Nah, penduduk primitif yang tinggal di sana punya sebuahkebiasaan yang menarik yakni meneriaki pohon. Untuk apa ? Kebisaan initernyata mereka lakukan apabila terdapat pohon dengan akar-akar yang sangat kuat dan sulit untuk dipotong dengan kapak.

Inilah yang mereka lalukan, jadi tujuannya supaya pohon itu mati. Caranyaadalah, beberapa penduduk yang lebih kuat dan berani akan memanjat hingga ke atas pohon itu.

Lalu, ketika sampai di atas pohon itu b selama kurang lebih empat puluh hari. Dan, apa yang terjadi sungguh menakjubkan. Pohon yang diteriaki itu perlahan-lahan daunnya akan mulai mengering. Setelah itu dahan-dahannya juga akan mulai
rontok dan perlahan-lahan pohon itu akan mati dan mudah ditumbangkan.

Kalau kita perhatikan apa yang dilakukan oleh penduduk primitif ini
sungguhlah aneh. Namun kita bisa belajar satu hal dari mereka. Mereka telah membuktikan bahwa teriakan-teriakan yang dilakukan terhadap mahkluk hiduptertentu seperti pohon akan menyebabkan benda tersebut kehilangan rohnya.

Akibatnya, dalam waktu panjang, makhluk hidup itu akan mati. Nah, sekarang,apakah yang bisa kita pelajari dari kebiasaan penduduk primitif dikepulauan Solomon ini ? O, sangat berharga sekali! Yang jelas, ingatlahbaik-baik bahwa setiap kali Anda berteriak kepada mahkluk hidup tertentumaka berarti Anda sedang mematikan rohnya.

Pernahkah Anda berteriak pada anak Anda ?
Ayo cepat!
Dasar lelet!
Bego banget sih!
Begitu aja nggak bisa dikerjakan?
Jangan main-main disini!
Berisik !

Atau, mungkin Anda pun berteriak balik kepada pasangan hidup Anda karena Anda merasa sakit hati?
Saya nyesal kawin dengan orang seperti kamu tahu nggak!
Bodoh banget jadi laki/bini nggak bisa apa-apa !
Aduuuuh, perempuan kampungan banget sih !?

Atau, bisa seorang guru berteriak pada anak didiknya?
Stupid, soal mudah begitu aja nggak bisa!. Kapan kamu mulai akan jadi
pinter?

Atau seorang atasan berteriak pada bawahannya saat merasa kesal,?
Eh tahu ngak ? Karyawan kayak kamu tuh kalo pergi aku kagak bakal nyesel!
Ada banyak yang bisa gantiin kamu!
Sial! Kerja gini nggak becus? Ngapain gue gaji elu?

Ingatlah ! Setiap kali Anda berteriak pada seseorang karena merasa jengkel,marah, terhina, terluka ingatlah dengan apa yang diajarkan oleh penduduk kepulauan Solomon ini. Mereka mengajari kita bahwa setiap kali kita mulaiberteriak, kita mulai mematikan roh pada orang yang kita cintai. Kita jugamematikan roh yang mempertautkan hubungan kita. Teriakan-teriakan, yangkita keluarkan karena emosi-emosi kita perlahan-lahan, pada akhirnya akanmembunuh roh yang telah melekatkan hubungan kita.

Jadi, ketika masih ada kesempatan untuk berbicara baik-baik, cobalah untuk mendiskusikan mengenai apa yang Anda harapkan. Coba kita perhatikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Teriakan, hanya kita berikan tatkala kitabicara dengan orang yang jauh jaraknya, bukan ? Nah, tahukah Anda mengapaorang yang marah dan emosional, mengunakan teriakan-teriakan padahal jarak
mereka hanya beberapa belas centimeter. Mudah menjelaskannya. Pada realitanya, meskipun secara fisik mereka dekat tapi sebenarnya hati mereka begitu jauh. Itulah sebabnya mereka harus saling berteriak !

Selain itu, dengan berteriak, tanpa sadar mereka pun mulai berusaha melukai serta mematikan roh orang yang dimarahi kerena perasaan-perasaandendam,benci atau kemarahan yang dimiliki. Kita berteriak karena kita inginmelukai, kita ingin membalas.

Jadi mulai sekarang ingatlah selalu. Jika kita tetap ingin roh pada orangyang kita sayangi tetap tumbuh, berkembang dan tidak mati, janganlahmenggunakan teriakan-teriakan. Tapi, sebaliknya apabila Anda ingin segera membunuh roh orang lain ataupun roh hubungan Anda, selalulah berteriak.
Hanya ada 2 kemungkinan balasan yang Anda akan terima. Anda akan semakin dijauhi.
Ataupun Anda akan mendapatkan teriakan balik, sebagai balasannya.

Saatnya sekarang, kita coba ciptakan kehidupan yang damai, tanpa harus berteriak-teriak untuk mencapai tujuan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar