Iklan

Sabtu, 24 September 2011

SEORANG WANITA BERNAMA ALICE



Alice harus pindah meninggalkan tempat tinggalnya yang luas, tetangga-tetangganya yang ramah, gereja dekat rumahnya dimana ia berjemaat, dan segala sesuatu yang selama ini berada dalam kehidupannya ketika suaminya meninggal. Tiba saatnya ia kini harus menempati salah satu apartemen-apartemen yang tinggi menjulang, di kawasan yang sangat individualistis. Masa-masa itu terasa sangat sukar baginya, tetapi Alice dengan setia meminta Tuhan untuk menolongnya. Apa yang harus ia lakukan tanpa kebunnya yang luas, tetangga-tetangga untuk berbincang-bincang, kegiatan di gereja, dan hal-hal lain yang biasa ia lakukan atau alami?

"Tolong, Tuhan", pintanya, "berikan saya sebuah hati untuk sesuatu hal di tempat ini".

Di sebelah apartemen Alice, terdapat tempat tinggal orang-orang yang membutuhkan pertolongan dalam hidup mereka. Kamar-kamar yang hanya berukuran kecil untuk menampung sebuah kamar mandi dan ranjang. Makanan yang dijatahkan, obat-obatan yang secara teratur dibagikan, baju-baju selalu dicuci, dan kawasan tersebut selalu dijaga supaya tetap rapi dan bersih. Yang hilang adalah interaksi antara mereka sendiri. Percakapan dan tawa tidak dapat meruntuhkan tembok-tembok areal kehidupan itu.

Suatu hari, Alice mengunjungi seorang kawan lama yang harus pindah ke tempat tersebut karena stroke. Ia berjalan melewati gedung tersebut dari sisi kiri sampai sisi kanan. Lalu, ia menyadari bahwa apa yang dibutuhkan di tempat itu adalah sentuhan tangan, seseorang yang dapat menjadi seorang pendengar yang baik, seseorang yang mampu mengasihi masing-masing individu di tempat itu.

Alice bertanya, "Tuhan, apakah Engkau menginginkan aku melayani di tempat ini?"

Nampaknya jawabanNya adalah YA, karena tak lama setelah itu, kunjungan Alice ke gedung di sebelah itu berubah menjadi pelayanan penuh bagi orang-orang yang sedang dirawat. Alice makan bersama dengan mereka, menuliskan catatan-catatan kecil untuk mereka, berbincang-bincang, berdoa bersama dengan mereka, dan hampir seluruhnya selalu mendengarkan Alice. Alice adalah seorang sahabat yang diberikan Tuhan kepada orang-orang yang masuk dalam kehidupan Alice.

Bukankan indah bahwa Tuhan dapat memakai kita tanpa memandang usia, ras/suku, warna kulit, atau latar belakang? Ia akan menggunakan tangan, kaki dan hati kita untuk melayani orang lain - hanya saja jika kita meminta kepadaNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar